
KORANBERNAS.ID — Bupati Temanggung Muhammad Alkhadziq meminta para grader pabrikan gudang tembakau perwakilan Perusahaan Rokok (PR) Djarum membeli tembakau petani. Sebaliknya, petani juga diminta menjaga kemurnian tembakau agar terjaga kualitasnya sehingga mahal harganya.
Di sela-sela meninjau perdagangan tembakau di gudang perwakilan Perusahaan Rokok Djarum Jalan Pahlawan Giyanti Temanggung, Kamis (27/09/2018), bupati meminta perwakilan grader PR Djarum melakukan pembelian tembakau petani sebanyak-banyaknya. Semua tembakau harus terserap oleh pabrikan dengan harga tinggi.
Pada peninjauan kali ini bupati didampingi Wakil Bupati R Heri Ibnu Wibowo, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Roni Nur Hastuti, Kepala Bagian Humas Witarso Saptono Putro dan pejabat terkait.
Menurut bupati, petani berpeluang menikmati keuntungan dari bisnis tembakau. “Kita sangat berharap pada musim panen tembakau tahun 2018, grader PR Djarum membeli tembakau petani dalam jumlah banyak dengan harga tinggi. Semua tembakau milik petani harus terserap oleh pabrikan. Sudah seharusnya antara petani dengan grader terjalin hubungan bisnis saling menguntungkan,” pintanya.
Seperti janji grader Djarum, sepanjang tembakau varietas Kemloko diolah berkualitas dan terjaga kemurniannya, pasti dibeli dengan harga tinggi.
Hugiyono dari perwakilan grader Djarum mengatakan pihaknya sudah melakukan pembelian tembakau beberapa waktu lalu, berupa tembakau sawah maupun tegalan.
Target pembelian tahun ini sesuai kuota manajemen PR Djarum Kudus sejumlah 4.000 ton dan sampai saat ini sudah tercapai 3.000 ton. Harga tembakau sawah berkisar Rp 30.000 sampai Rp 85.000 per kg, sedangkan tembakau tegalan antara Rp 40.000-Rp 165.000 per kg.
“Kami siap membeli tembakau petani sepanjang berkualitas sesuai standar pabrikan, yakni tembakau yang diolah asli atau murni tembakau Temanggung varietas kemloko,“ ujar Hugiyono.
Guna menjaga kualitas dan kemurnian tembakau Temanggung pihaknya menjalin kemitraan dengan tidak kurang 1.200 petani yang tersebar di sejumlah desa sentra tembakau.
Pola kemitraan berupa penyediaan benih tembakau Kemloko, teknologi budidaya sampai pasca-panen. Melalui pola kemitraan ada jaminan tembakau yang dipanen pasti dibeli Djarum.
Petani peserta kemitraan diharapkan mengikuti panduan dari PT Djarum. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa petani belum bisa mengikuti panduan tersebut, karena latar belakang petani bermacam-macam. Jika tidak mengikuti panduan hasil panen tetap kurang baik.
“Jika secara standar kualitasnya tidak baik, meskipun yang bersangkutan ikut kemitraan maka Djarum tidak akan membeli tembakau tersebut. Hanya tembakau yang sesuai standar kualitas yang akan dibeli,” tegasnya. (sol)