
KORANBERNAS.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tahun ini menargetkan penambahan delapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) baru.
Wakil Bupati Sleman Dra Hj Sri Muslimatun MKes menyatakan, SSB ini penting karena setiap mitigasi bencana butuh partisipasi berbagai pihak.
“Bukan hanya relawan kebencanaan, namun juga seluruh komponen masyarakat termasuk para pelajar,” ujarnya tatkala menghadiri Gladi Lapang Pembentukan SSB di SMAN 1 Ngemplak, Kamis (1/02/2018).
Dia ingin para pelajar memiliki pengetahuan dan keterampilan menghadapi bencana. Kesiapsiagaan tersebut bermanfaat untuk antisipasi jatuhnya korban jiwa.
Dengan dikukuhkannya SMAN 1 sebagai SSB maka total jumlah SSB mencapai 47 sekolah. “Pada tahun 2018 ini ditargetkan 8 SSB, dan SMAN 1 Ngemplak angkatan pertama. Sebelumnya sudah ada 46 sekolah dan bertambah satu jadi 47 sekolah,” papar Sri Muslimatun.
Agar mitigasi bermanfaat optimal, Sri Muslimatun mengimbau semua pihak memiliki kesadaran untuk memberi pemahaman mitigasi kepada anak didik atau para pelajar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi, menjelaskan kabupaten ini memiliki tujuh ancaman bencana.
Yaitu, erupsi Gunung Merapi, banjir, angin, tanah longsor, kekeringan, kebakaran dan gempa bumi. (sol)