
KORANBERNAS.ID–Kemarau panjang dan susutnya mata air di Kabupaten Kebumen mengakibatkan warga di puluhan desa kesulitan air bersih.
Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Rabu (29/08/2018), hingga pekan ini ada 38 desa membutuhkan droping air bersih.
“Jumlah desa yang membutuhkan air bersih tiap minggu kami up date,“ kata Pelaksana Kepala BPBD Kebumen Eko Widiyanto kepada koranbernas.id, Kamis (29/08/2018).
Desa yang sudah membutuhkan droping air bersih, tersebar di 11 kecamatan. Sebagian besar berada di daerah pegunungan/dataran tinggi.
Ke-38 desa itu tersebar di Kecamatan Buayan, Rowokele, Sruweng, Pejagoan, Alian, Kebumen, Karanggayam, Ayah, Sempor Karangsambung dan Poncowarno. Ke-11 kecamatan itu, sebagian desanya berada dataran tinggi.
Tahun 2018, sejak ada desa yang membutuhkan droping air bersih, sudah terkirim 518 tanki air bersih.
“Pengiriman air bersih menggunakan 26 tanki air,“ kata Eko Widiyanto.
Anggaran untuk pengiriman air bersih, selain bersumber dari APBD Kabupaten Kebumen, juga ada bantuan air bersih dari pihak lain. Misalnya Senin (27/08/2018), dalam rangka Hari Lalu Lintas dan Hari Polwan, Polres Kebumen membantu air bersih di Kecamatan Karanggayam.
Pengamatan koranbernas.id, warga beberapa desa selama musim kemarau, selain mengandalkan mata air yang masih tersisa di sungai, juga memanfaatkan kolam penampungan di sekitar rumah mereka. Di beberapa desa di Pejagoan warga mengandalkan kolam tandon air di sekitar rumah mereka.
Kondisi beberapa kolam memang masih ada mata airnya. Tapi sebagian yang lain, hanya meninggalkan kolam penampungan yang sudah mongering.
“Ya di irit-irit cukup untuk 2 bulan,“ kata seorang ibu warga Desa Pakuran, Kecamatan Pejagoan. (SM)