KORANBERNAS.ID — Waduk Wadaslintang yang awalnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan air pertanian di Kabupaten Kebumen dan Purworejo Jawa Tengah, fungsinya terus bertambah.
Selain untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta wisata, waduk ini juga menjadi tempat budi daya ikan dalam keramba.
Fungsi tambahan lainnya adalah sebagai arena pemancingan favorit. Waduk itu sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo.
“Waduk Wadaslintang jadi surga pemancing,“ kata Camat Padureso Drs Agus Septadi kepada koranbernas.id di waduk itu Rabu (11/10/2017) siang.
Sambil menunjukkan beberapa lapak pemancing dan rumah apung di tepi waduk itu, Agus Septadi mengungkapkan, ada dua kelompok pemancing yakni kelompok pemancing hobi, memancing tidak harus untung, serta kelompok pemancing yang mencari nafkah.
Kelompok pemancing pencari nafkah inilah yang mencukupi kebutuhan kuliner ikan air tawar sejumlah warung makan di obyek wisata Waduk Wadaslintang.
Sejumlah warung makan yang menyediakan menu ikan air tawar jenis nila atau tawes, memperoleh pasokan ikan dari pemancing pencari nafkah.
”Pepes ikan ada di Wadaslintang, ikan goreng atau sayur di Sendangdalem Padureso,“ kata Agus Septadi.
Pemilik warung makan di obyek wisata di Sendangdalem, Triasih (24) dan Lili (28) kepada koranbernas.id, mengaku hampir tiap hari menerima penjualan ikan hasil memancing.
Pemancing yang menjual ikan di sejumlah warung makan bukanlah pemancing hobi. “Harga ikan di sini sama dengan di pasar,“ kata Triasih.

Bertambahnya jumlah pemancing di waduk dengan daya tampung air 350 juta meter kubik tersebut, tentu saja menguntungkan penyedia jasa lain.
Seorang pemilik gubuk apung di tepi waduk, Saniyah (24), mengaku memperoleh penghasilan dari pemancing. Selain dari menjual peralatan pancing dan pakan atau umpan, dia juga menyewakan tiga gubuk apung untuk berteduh.
Penyewa gubuk apung umumnya pemancing hobi. Sering mereka tidak mendapatkan ikan. Adapun tarif sewa gubuk apung Rp 15.000, dari pagi sampai sore.
“Hari Sabtu dan Minggu, jumlah pemancing sering lebih banyak dibanding jumlah wisatawan, “ tutur Saniyah. (sol)